Rabu, 09 Desember 2015

First Step-TERMOHYGROGRAPH



VI. TERMOHYGROGRAPH

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap air adalah gas yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air ialah air dalam bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan kerana penguapan.

Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Agar supaya air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah panas yang tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembun. Jadi pada pengupan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas. Hal ini sangat penting dalam atmosfer dalam hal pemeliharaan sejumlah panas.

Seperti diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuhan.

Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karana apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu.

2. Tujuan Praktikum

   Monitoring atau memantau suhu dan RH udara pada suatu tempat secara kontinyu pada periode tertentu (mingguan)

3. Waktu dan Tempat Praktikum

   Praktikum dilaksanakan pada 11 November 2012 di Fakultas Pertanian UNS. Tempat atau obyek pengamatan meliputi: Ruang kultur pada Lab Kultur Jaringan, Rumah Kaca dan Ruang Terbuka.

  B. Tinjauan Pustaka

Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan  kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air daripada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah (Holton J.R 2006).

Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis alat biasa adalah termometer, barometer, pluviometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat misalnya termograf, barograf, pluviograf, hidrograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya dilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk pias harian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi dengan pias yang pembuatannya biasnya didasarkan pada bentuk dan cara membersihkan pena (Tjasyono 2008).

C. Alat dan Cara Kerja

1. Alat : Thermohigrograph

2. Cara Kerja

a. Siapkan alat Thermohigrograph, Pasang kertas pias pada drum

b. Setel alat pada posisi mingguan, pasang drum kembali dan letakkan pada tempat yang akan dimonitor

c. Lakudan inspeksi setiap hari demi kelancaran jalannya alat, seperti tinta recorer, dan timer yang sudah di setting

d. Setelah satu minggu, lakukan pelepasan kertas pias, dan lakukan pengamatan terhadap data yang telah diperoleh

e. Pasang kertas pias yang baru, letakkan alat pada tempat yang berbeda, lakukan prosedur serupa

f. Lakukan pembacaan data yang diperoleh dan carilah kapan terjadi suhu tertinggi, suhu terendah, RH tertinggi, RH terendah


E. Pembahasan

Dari hasil penelitian diatas dapat kita lihat bahwa suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan.

Suhu yang terbaca pada termometer bola basah lebih rendah dari suhu yang dibaca oleh termometer bola kering, hal ini disebabkan karena sebagian panas pada bagian ujung sensor termometer ini dipakai dalam proses penguapan (evaporasi) air pada kain lembab yang membalutnya. Semakin tinggi penguapan maka semakin banyak energi panas yang dipakai, berarti akan semakin rendah suhu termometer bola basah. Suhu termometer bola basah akan sama dengan suhu termometer bola kering jika penguapan air pada ujung sensor termometer tersebut tidak terjadi. Kondisi ini berlangsung jika udara di sekitar jenuh akan uap air.

Kondisi suhu termometer bola kering dan bola basah di bawah tajuk tanaman tidak mengalami perubahan yang besar dikarenakan suhu di bawah tajuk tanaman lebih konstan karena tidak dipengaruhi oleh sinar matahari, kelembabannya pun tinggi karena udara di bawah tajuk tanaman mengandung banyak uap air hasil penguapan dari tanaman itu sendiri dan dari tanah. Uap uap air tersebut tetap berada di sekitar tanaman tidak dapat menguap ke udara karena terhalang oleh tajuk tanama.

Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara menguap ke atas.

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

   Dalam Praktikum Pengukuran Kelembaban Nisbi dapat diambil   kesimpulan yaitu :

a.      Kelembaban nisbi (relatif) = perbandingan kandungan (tekanan) uap air aktual dengan keadaan jenuhnya (g/kg).

b.      thermohigrograf adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat.

c.      Termometer bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung. Dengan skala pengukuran suhu yang tepat.

2. Saran

               Dalam praktikum selanjutnya hendaknya kita melakukan praktik menggunakan alat-alat secara langsung. Yang paling penting agar praktikan dapat menggunakan alat-alat praktikum secara benar.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Alat-alat klimatologi Konvensional. http://www.gawkototabang     .wordpress.com. Diakses tanggal 14 Desember 2012

Anonim, 2010. Cuaca Iklim, www.wikipedia/cuacaiklim.menlh.co.id. Diakses pada           tanggal 14 Desember 2012

Ansar. 2006. Temperatur dan Kelembaban Udara Pada Permukaan Bumi.JurnalAgromet Indonesia, Vol. 17 (2), Hal: 63-68.

 Fahry.2010. Alat pengukur suhu. http://fahry31.blogspot.comS.Diakses pada tanggal        14 Desember 2012

Kartasapoetra, A.G. 2004. Klimatologi Pengaruh iklim Terhadap Tanah dan Tanaman        Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta.

Sutiknjo, Tutut D. 2005. Petunjuk Praktikum Klimatologi. Fak. Pertanian Universitas        Kediri: Kediri.

Sugito. 2003. Pengaruh Intensitas Radiasi Matahari Terhadap Pertumbuhan                                    Tanaman.Jurnal Penelitian Agronomi, Vol. 3 (1), Hal: 57-63.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar