Rabu, 21 Mei 2014

makalah dasar hortikultura



MAKALAH DASAR HORTIKULTURA
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MAWAR



logo_uns.jpg


DISUSUN OLEH:
NAMA        : KARINA ASTU MURTY
NIM                        : H3512028
JURUSAN  : D3 AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat  yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisamencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropishingga daerah beriklim tropis. Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain anti depresan, antiviral, anti bakteri, anti peradangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsirih asil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk tehjelly, dan selai.
2.    Tujuan
1.      Mengetahui macam-macam jenis tanaman bunga mawar.
2.      Mengetahui cara menanam tanaman bunga mawar.
3.      Mengetahui cara merawat tanaman bunga mawar.


1
 
 
PEMBAHASAN
1.    Tanaman Bunga Mawar
Mawar merupakan komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati konsumen serta dapat dibudidayakan secara komersial. Mawar mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bunga potong dan bahan baku minyak bunga yang digunakan industri parfum.
Tanaman mawar biasanya dipropagasi secara konvensional. Pemuliaan tanaman mawar secara konvensional menghasilkan ribuan hibrida dan kultivar yang sebagian besar merupakan bunga ganda dengan daun mahkota berlapis hasil mutasi benang sari menjadi daun mahkota tambahan. Mawar hibrida atau kultivar sebagian besar dibuat untuk dinikmati bunganya di taman-taman. Para pemulia mawar abad ke-20 berlomba-lomba dengan ukuran dan warna untuk menghasilkan bunga-bunga besar dan menarik serta berbau harum (atau tanpa bau), padahal mawar liar atau mawar zaman dulu justru sangat berbau harum. Kultivar tertentu seperti Rosa banksiae malah tidak memiliki duri sama sekali.
Permintaan bunga mawar potong menduduki peringkat pertama, namun pengembangan bunga potong di Indonesia tergolong lambat karena adanya kendala dalam propagasi secara konvensional seperti ketergantungan terhadap musim, masalah kesehatan dan penyakit pada tanaman serta kecepatan multiplikasi yang rendah.
2
 
Hal inilah yang mendorong teknik kultur in vitro menjadi alternatif karena tidak memiliki ketergantungan terhadap musim karena dilakukan di ruang tertutup, daya multiplikasi tinggi, dan dapat menghasilkan tanaman yang bebas bakteri dan cendawan. Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan salah satu bagian tanaman mawar yang digunakan sebagai eksplan (jaringan, organ, embrio, sel tunggal, protoplas, dan sebagainya) dan ditanam pada media bernutrisi secara aseptis. Media tersebut mengandung berbagai konsentrasi hormon untuk mendukung pertumbuhan eksplan yang diinginkan. Adapun yang menjadi dasar kultur jaringan ini adalah teori totipotensi.
2.    Jenis-jenis Tanaman Bunga Mawar
a.    Wild roses (Mawar Liar): asalnya tumbuh liar, bentuk bunga sederhana, sudah dikenal manusia sejak zaman dulu. Beberapa spesies mawar terkemuka yang disebut di atas dan beberapa hibrida yang dihasilkannya merupakan contoh mawar liar.
b.    Old Garden Roses: tanaman hasil persilangan sebelum diperkenalkannya Hybrid Tea pada tahun 1867. Bentuk bunga unik dan berbau harum. Berikut ini adalah jenis-jenis mawar Old Garden disusun menurut urutan umur dari yang paling tua:
1)   Alba: "mawar putih" hasil persilangan Rosa arvensis dengan Rosa alba. Alba merupakan contoh Mawar Taman yang paling tua, dibawa ke Inggris oleh bangsa Romawi kuno. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Semi-plena', 'White Rose of York'.
2)   Gallica: hasil persilangan dari Rosa gallica yang berasal dari Eropa bagian tengah dan selatan. Berbunga sekali di musim panas. Contoh: 'Cardinal de Richelieu', 'Charles de Mills', 'Rosa Mundi' (Rosa gallica versicolor).
3)   Damask - dibawa ke Eropa dari Persia oleh Robert de Brie sekitar tahun 1254 dan tahun 1276. Mawar jenis Summer Damasks (persilangan antara mawar Gallica dengan Rosa phoenicea) berbunga sekali di musim panas. Mawar jenis Autumn Damasks (persilangan antara Gallica dengan Rosa moschata) berbunga di musim gugur. Contoh: 'Ispahan' dan 'Madame Hardy'.
4)   Centifolia atau dikenal juga sebagai Provence: secara harafiah berarti "seribu daun mahkota" adalah hasil pemuliaan di abad ke-17 di Belanda. Berbunga setahun sekali, misalnya: 'Centifolia' dan 'Paul Ricault'.
5)   Moss: masih kerabat dekat Centifolia, batang dan daun-daun kelopak seperti ditumbuhi lumut berwarna hijau. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Comtesse de Murinais', 'Old Pink Moss'.
6)   China: dapat berbunga berkali-kali sepanjang musim panas hingga akhir musim gugur. Ada 4 jenis ('Slater's Crimson China' 1792, 'Parsons' Pink China' 1793, 'Hume's Blush China' 1809, dan 'Parks' Yellow Tea Scented China' 1824) yang dibawa masuk ke Eropa pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19. Jenis-jenis ini kemudian dimuliakan menjadi mawar Old Garden yang dapat berbunga berkali-kali, seperti 'Old Blush China' dan 'Mutabilis'.
7)   Portland: dinamakan untuk mengenang Duke of Portland menerima mawar dari Italia pada tahun 1800). Mawar yang sering dikenal sebagai 'The Portland Rose' (nama lain: Rosa paestana atau 'Scarlet Four Seasons' Rose') merupakan moyang mawar Portland. Contoh: 'James Veitch', 'Rose de Rescht', 'The Portland Rose'.
8)   Bourbon: Mawar yang berasal dari l'Île de Bourbon (sekarang disebut Réunion, koloni Perancis di Lautan Hindia) diperkenalkan di Perancis pada tahun 1823. Hasil persilangan 'Autumn Damask' dan 'Old Blush China'. Berbunga berkali-kali. Contoh: 'Louise Odier', 'Mme. Pierre Oger', 'Zéphirine Drouhin'.
9)   Hybrid Perpetual: Mawar yang banyak dijumpai di Inggris pada zaman Victoria, merupakan keturunan dari Bourbon. Berbunga berkali-kali. Contoh: 'Ferdinand Pichard', 'Reine Des Violettes'.
10)    Tea: Mawar hasil persilangan 'Hume's Blush China' atau 'Parks' Yellow Tea Scented China' dengan berbagai jenis Bourbon dan Noisette. Berbunga berkali-kali walaupun tidak selalu berbau harum seperti teh. Contoh: 'Lady Hillingdon'.
11)    Bermuda "Mysterious" Roses (Mawar "Misterius" Bermuda): kelompok yang terdiri dari beberapa lusin Mawar asal Bermuda yang sudah dibudidayakan paling tidak selama satu abad di Bermuda sewaktu "ditemukan." Kemungkinan besar Mawar Bermuda merupakan percabangan atau kultivar Mawar Old Garden yang dibuang karena dianggap tidak bisa dipakai. Mawar Bermuda mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis dan semi tropis. Mawar jenis ini dapat berbunga dalam cuaca panas dan lembap. Tahan terhadap kerusakan disebabkan oleh Nematoda dan penyakit Bercak Hitam yang menjadi ancaman budidaya mawar di iklim panas dan lembap. Mawar Bermuda disebut "mawar misterius" karena nama asli jenis ini sudah tidak diketahui lagi dan hanya diberi nama berdasarkan nama pemilik taman.
c.    Climbing Roses (Mawar Memanjat): kelompok yang suka merambat di pagar atau bangunan kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata, Sempervirens, Noisette, Boursault, Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.
d.   Shrub Roses (Mawar Semak): kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat, merambat pada pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar tahan lama.
e.    Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden): Keturunan dari mawar Old Garden dan bentuknya beraneka ragam. Kelompok ini dibagi-bagi berdasarkan ukuran tanaman dan ciri khas bunga, misalnya: "tanaman semak dengan bunga besar," tanaman semak dengan bunga besar berulang kali," "bunga berkelompok," "menjalar, bunga berulang kali," "semak pendek, berbunga sekali." Sebagian besar kultivar model mutakhir dapat digolongkan ke dalam 2 kelompok:
1)   Hybrid Tea: Mawar yang ideal untuk bunga potong karena satu batang bisa menghasilkan 5 sampai 6 bunga. Bunga berukuran besar dan anggun, memiliki daun mahkota yang tersusun rapat dan pinggirannya sedikit terlipat ke luar (lihat foto), sering ditanam di kebun-kebun kecil dan disematkan pada jas sewaktu menghadiri upacara pernikahan.
2)   Floribunda: bunga kecil-kecil yang merupakan kelompok dari 10 bunga atau lebih pada satu batang. Bunga yang rimbun mencolok dari kejauhan sehingga bagus untuk ditanam di taman-taman umum dan ruang-ruang terbuka lainnya.
f.     Buck Roses: namanya diambil dari nama Profesor Griffith Buck (ahli hortikultura dari Iowa State University) yang memuliakan lebih dari 90 varietas mawar. Buck roses tahan terhadap penyakit dan keganasan musim dingin.
g.    English Roses: kelompok yang merupakan hasil hibrida antara mawar Old Garden dan mawar modern. Bunga berbau harum dan berbunga berulang kali.
h.    Miniature Roses: kelompok dengan bunga berukuran mini (diameter 2-5 cm) dan berbunga berulang kali.
3.    Cara Menanam Tanaman Bunga Mawar
a.    Cara menanam bunga mawar dari biji
1)   Sebelum mananam benih mawar, rendam dahulu biji mawar di air murni (bisa digunakan air minum kemasan) selama 24 jam
2)   Disarankan untuk menanam benih mawar di awal musim semi, atau ketika sudah tidak ada bahaya dari suhu yang bisa membeku. (Untuk di Negara kita, poin ini bisa di abaikan, karena di Indonesia tidak ada musim dingin.)
3)   Tempatkan biji mawar sedalam kurang lebih 1/2 inchi (kira-kira 1,5cm) di media tanam. Media tanam ini adalah menggunakan campuran 50% media tanam yang steril dan 50% vermiculite.
4)   Kita bisa gunakan pot kecil yang ada lubang drainasenya, dan jangan pernah menaruh tatakan air dibawahnya (tatakan yang biasanya berbentuk seperti piring, yang kita taruh dibawah pot)
5)   Taburi biji mawar sedikit, dengan Rootone Root Starter atau Fungisida Captan 50%, kemudian tutup kembali biji mawar terseut dengan campuran media tanam yang sudah dijelaskan diatas. Cara ini berfungsi untuk mengurangi kemungkinan akan kelembaban yang berlebihan, yang biasanya di huni oleh penyakit yang menyerang benih muda.
6)   Siram biji mawar yang telah kita tanam dengan menggunakan sprayer, sampai basah
7)   Letakkan pot tersebut diluar, di area yang terkena sinar matahari secara langsung. Tetap sirami tanaman, dan pertahankan jangan sampai pot kekeringan.
8)   Sekitar 6 minggu kemudian, biji mawar akan mulai berkecambah.
9)   Ketika cuaca menjadi terlalu hangat, atau bahkan panas, biji mawar akan berhenti berkecambah.
10)    Ketika tanaman mawar sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 3-4 inchi (kisaran 7,5cm sampai 10cm), kita bisa memindah ke pot yang lebih besar.
b.    Cara  menanam bunga mawar dalam pot :
1)   Campurkan bahan (tanah, pupuk kandang, pasir ) . Masing masing perbandingannya yakni 1:1:1/4 , artinya jika kita membuat tanah 1 ember, maka pupuk kandang juga 1 ember, diikuti dengan pasir 1/4 ember. Campur/aduk hingga merata. 
2)   Setelah itu, masukkan tanah yang telah dicampur tersebut kedalam pot, besarnya ukuran pot tergantung selera. 
3)   Masukkan, potongan batang mawar yang telah disiapkan tadi. Tancapkan ke pot yang telah berisi tanah. 
4)   Setelah itu, siram sedikit dengan air. Simpan pada tempat yang sejuk dan tidak terkena langsung oelh sinar matahari. Usahakan menyimpan pada tempat yang agak gelap agar  pertumbuhan tunas dari mata tunas batang mawar terangsang dan perakarannya juga serta akan mengikuti. 
5)   Jika telah tumbuh tunas, pindahkan ketempat yang terang agar mendapat sinar matahari untuk memulai proses fotosintesis.
6)   Siram tanaman pada pagi atau sore hari dengan teratur pada 1-2 bulan setelah penanaman dilakukan. 
c.    Cara menanam hidroponik
1)   Penyiapan benih
Anda bisa menyemai benih dalam wadah berukuran yang cukup besar. Anda bisa memanfaatkan Rockwool yang memang dikenal sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi.
2)   Penyiapan media tanam
Siapkan media tanam berupa campuran sekam bakar dan pasir kerikil kedalam wadah seperti pot atau kaleng bekas.
3)   Perawatan tanaman
Anda bisa membersihkan gulma yang biasanya tumbuh di sekitar tanaman inti. Sebagai tambahan, Anda juga bisa memberikan pupuk urea atau pupuk kandang. Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari, namun jika sedang musim hujan, Anda cukup menyiramnya sekali saja.
Agar tanaman yang Anda tanam dengan cara hidroponik tumbuh dengan sempurna, tempatkan tanaman di tempat yang bisa terkena sinar matahari secara langsung.
4.    Cara Merawat Tanaman Bunga Mawar
Pembentukan Tanaman Muda. Pembentukan tanaman mawar dilakukan dengan pemotongan/ pinching. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tanaman agar tetap muda, sehingga selalu menghasilkan tunas-tunas baru yang produktif berbunga. Dari tunas-tunas baru yang muncul lima minggu setelah tanam akan muncul bakal bunga yang kecil dan harus dipotong (di’pinching’). Soft pinch dilakukan pada tunas yang masih muda, bertujuan untuk memaksimumkan pertumbuhan vegetatif. Bakal batang baru dengan warna kemerah-merahan akan tumbuh keluar dari cabang bibit atau dari cabang tunas pertama. Tunas ini dibiarkan tumbuh panjang sampai dewasa dan setelah bakal bunganya berwarna maka harus segera dibuang (pinching yang dilakukan pada tunas yang sudah tua ini dikenal dengan istilah hard pinch).
Perundukan tanaman (bending) dilakukan apabila cabang bibit sudah tua. Tempat pelekukan tunas/batang yang harus dibending sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Untuk membantu perundukan agar tunas tidak kembali tegak maka tunas tersebut dapat dijepit dengan sepotong belahan bambu yang ditancapkan ke tanah. Dari tunas yang dibending ini kadang-kadang tumbuh tunas kecil baru dan bila dari tunas kecil ini keluar bunga maka bunga ini harus dibuang dan daun dipotong sebanyak dua daun sejati (lima daun) agar tanaman mempunyai banyak daun.
Tunas baru yang merupakan tunas produksi yang akan muncul setelah beberapa minggu melakukan perundukan. Pada waktu panen, tunas ini dipotong dengan menyisakan 3-4t daun sejati. Dari tunas yang telah dipanen setelah sekitar 10 hari pada umumnya akan muncul dua-tiga tunas baru dan akan berbunga setelah sekitar 6-7 minggu. Dari tunas produksi ini selanjutnya dipanen dengan menyisakan dua daun sejati.
Pemangkasan. Tujuan pemangkasan untuk memelihara bentuk tanaman agar memperoleh batang yang kokoh, mendorong pembungaan, peremajaan tanaman, menghasilkan tunas-tunas baru yang produktivitasnya tinggi, dan menjaga tanaman agar tetap sehat dan berumur panjang.
Pemangkasan yang dilakukan adalah pemangkasan ringan (30%) dengan memangkas sedikit pucuk-pucuk dari semak mawar, sehingga menghasilkan kuntum bunga banyak tapi kecil-kecil. Pemangkasan sedang (50%) dilakukan dengan memangkas cabang-cabang atau pucuk, tetapi tidak terlalu panjang. Biasanya dilakukan pada jenis-jenis Floribunda dan Polyantha. Sedangkan pemangkasan berat dilakukan pada batang yang sudah tua dan tanaman terkena penyakit yang sudah parah yang dilakukan dengan memangkas seluruh cabang sampai ketinggian 60 cm atau meninggalkan dua-tiga mata tiap-tiap batang.
Pemangkasan untuk pembentukan tanaman dapat dilakukan pula dengan mengatur cara pemotongan saat panen. “Pemangkasan biasa” dilakukan dengan menyisakan satu-dua daun lima (yaitu daun yang mempunyai lima helai daun individu) dari percabangan, dikenal dengan istilah normal cut. “Pemangkasan dalam” dilakukan dengan memotong batang dibawah percabangan dikenal dengan istilah under cut. Cara panen ini dilakukan pada tahun kedua dengan tujuan agar percabangan tanaman tumbuh rendah kembali. “Pemangkasan sendi” dilakukan dengan memotong tangkai bunga tepat di atas percabangan yang akan dipanen, dikenal dengan istilah knuckle cut. Cara ini dilakukan bila budidaya mawar sudah memasuki tahun ketiga agar tanaman tinggi kembali.
Waktu pemangkasan yang paling baik adalah beberapa saat setelah musim hujan berakhir, oleh karena saat itu umumnya tanaman dalam keadaan subur dengan pembentukan cabang dan ranting tidak teratur. Pemangkasan dilakukan sekali dalam setahun.
Pemupukan. Pemberian pupuk untuk tanaman mawar tergantung dari hasil analisis tanah yang akan ditanam, sehingga setiap kebun/ growers mempunyai aturan pemupukan yang berbeda-beda. Menurut penelitian BALITHI (Balai Penelitian Tanaman Hias) Cipanas, tanaman mawar perlu dipupuk NPK sebanyak 5 gram per tanaman pada umur satu-dua minggu setelah tanam. Pemupukan selanjutnya dapat diberikan satu bulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman.
Pupuk NPK yang dianjurkan per hektar dalam satu tahun adalah 1350 kg urea, 2100 kg TSP dan 800 kg KCl. Pupuk tersebut disebar dalam larikan (parit) kecil yang dibuat di antara tanaman, kemudian ditutupi tanah kembali dan segera disiram air hingga cukup basah.
Pengendalian hama dan penyakit. Hama yang banyak terdapat pada tanaman mawar antara lain adalah :
  1. Tungau (Tetranicus urticae). Gejala dan serangan hama ini ialah timbulnya bintik-bintik nekrosa pada daun dalam jumlah yang banyak. Ada semacam jaring laba-laba yang halus terutama pada bagian bawah daun bila serangan sudah parah. Hama ini akan mudah timbul bila temperatur di dalam rumah naungan tanaman tinggi, dengan kelembaban udara yang rendah.
  2. Kutu daun. Kutu daun (‘Aphids’) banyak menyerang tanaman bila kondisi panas dan kering. Hama ini akan menghisap cairan tanaman pada ujung daun dan kuncup tanaman muda serta kuntum bunga yang masih muda, yang akan mengakibatkan ujung-ujung tanaman menjadi ‘salah bentuk’ ketika dewasa. Kutu ini sering meninggalkan sekresi yang mengundang embun jelaga.
  3. Thrips. Hama ini menyukai kondisi rumah naungan tanaman yang panas dan kering seperti pada tungau. Hama ini akan menyerap cairan tanaman terutama pada mahkota bunga, dan sulit dikendalikan karena bersembunyi didalam kuncup bunga pada siang hari.
  4. Kumbang. Hama kumbang menyerang tanaman mawar dengan cara memakan daun, tangkai, serta kuntum bunga sehingga menimbulkan lubang-lubang pada bagian bunga yang dimakan.
Pada kondisi lingkungan yang kurang baik, yaitu pada kelembaban tinggi, sirkulasi udara yang kurang, serta banyak kabut, banyak penyakit yang mungkin muncul pada tanaman mawar. Berikut adalah beberapa penyakit : Embun tepung (‘Powdery mildew’). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Spaeroteca pannosa yang menyerang daun, batang, serta bunga tanaman mawar, tampak seperti ada tepung yang berwarna putih pada bagian tanaman. Penyakit ini timbul bila pada malam hari temperatur siang turun sampai 150C atau lebih rendah dengan kelembaban yang tinggi 90%-99%, sedangkan pada siang hari temperatur tinggi dengan kelembaban yang rendah.
Black spot. Tumbuhnya bercak-bercak hitam terutama pada daun mawar, diikuti dengan menguningnya daun dan kemudian gugurnya daun merupakan akibat serangan ‘black spot’ yang disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae dan Mansanina rosae.
Busuk bunga. Penyebab penyakit busuk bunga adalah cendawan Botrytis cinerea. Kuntum bunga yang akan dan telah mekar tampak membusuk dan berwarna coklat merupakan gejala serangan penyakit ini.
5.    Panen dan Pasca Panen Mawar.
Tanaman mawar dapat dipanen setelah 4-5 bulan tergantung dari varietas dan tingkat pertumbuhannya. Tanaman ini bila dipelihara secara benar akan dapat tumbuh dan diambil hasilnya sampai umur 6 tahun. Bunga mawar dapat dipanen bila seluruh kelopak bunga (sepal) telah membuka dan satu atau dua mahkota (petal) telah membuka. Pemanenan awal ini dilakukan apabila bunga mawar akan disimpan untuk waktu yang cukup lama, tetapi mekarnya bunga akan kurang sempurna, sedangkan panen pada tingkat yang lebih mekar, vase life yang diperoleh lebih pendek.
Panen mawar dapat dilakukan pada pagi dan sore hari tergantung suhu udara dan tingkat kematangan bunga panen, dilakukan dengan cara under cut, knuckle cut dan normal cut dengan menyisakan satu atau dua daun sejati. Tanaman yang telah dipanen akan bertunas lagi dan bunganya dapat dipanen kembali setelah 40 sampai 50 hari. Dari 1 m2 tanaman rata-rata dapat dipanen 120-160 tangkai per tahun.
Bunga yang telah dipanen dikumpulkan, lalu pangkal tangkainya direndam dalam ember yang berisi air yang mengandung larutan silver thio sulfat dan segera dimasukkan ke dalam ‘cold storage’ sebelum disortir. Bunga disortir dan dipisahkan menurut varietas dan panjang tangkainya. Grading kualitas mawar umumnya dibedakan berdasarkan panjang tangkai dengan beberapa kriteria menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bunga-bunga yang telah digrading, daun serta durinya dibuang sekitar 20 cm dari pangkal tangkai kemudian diikat dan dibungkus masing-masing 10-20 tangkai. Bunga yang telah dibungkus ini pangkal tangkainya kembali direndam ke dalam bak yang berisi air kemudian dikirim ke tempat penjualan atau disimpan kembali dalam ‘cold storage’.
Apabila bunga mawar akan dikirimkan ke luar kota, bunga mawar dapat dikirim dalam keadaan kering, yaitu dimasukkan dalam box karton. Bunga-bunga yang dikirim dalam box karton, setibanya ditempat tujuan harus segera direndam dalam air yang bersih, tetapi sebelumnya batangnya dipotong sekitar 5 cm dari bagian bawah pangkal batang.







Gambar Jenis-Jenis Bunga Mawar
   
Rosa alba 'Semi-plena'                       Rosa alba 'Maiden's Blush'
 
'Borussia', Mawar Floribunda          'Königin der Rosen',mawar Hybrid Tea
 
Mawar 'Zépherine Drouhin'                Rosa gallica
 
Rosa rugosa                                        Rosa multiflora



KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
a.    Bunga mawar merupakan bernilai tinggi dan menarik bagi konsumen.
b.    Bunga mawar dapat dikembangkan di lingkungan lembab.
c.    Teknik budidaya tanaman bunga mawar perlu perhatian khusus setiap proses penanaman hingga panen.
2.    Saran
14
 
Perawatan taaman bunga mawar dilaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar