ACARA
IV
PENGENALAN SAYURAN DAN BUAH
A. Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Sayuran
adalah tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimakan secara langsung, bukan
makanan pokok, tapi hanya serbagai pengiring makanan pokok.Sayuran merupakan
salah satu jenis tanaman hortikultura. Tanaman ini mempunyai ciri-ciri, tidak
dapat disimpan lama hasilnya, untuk menyimpan perlu tempat yang luas
(voluminous), mudah rusak dalam pemanenan, pengepakan, dan pengangkutan:
melimpah disuatu musim dan langka di musim yang lain serta mempunyai harga yang
berfluktuasi.
Sayuran
merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia. Sayuran
bukanlah makanan pokok namun sebagai makanan pelengkap makanan utama. Sayuran
merupakan makanan sehari-hari masyarakat. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting
yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu vitamin dan mineral.
Istilah
sayuran biasanya digunakan merujuk pada tunas, daun, buah dan akar tanaman yang
lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segar/mentah atau dimasak,
sebagai pelengkap pada makanan berpati dan daging, kebanyakan mereka adalah
“Herbaseus” (berbatang basah) dan definisi ini tidak mencangkup “buah manis
pencuci mulut”. Sayuran biasanya dipanen bila tanaman segar dan kandungan
airnya tinggi dengan demikian tanaman sayuran dibedakan dari tanaman yang lain
(field crop). Pada saat panen dengan stadia masak untuk memperoleh biji,
polong, biji minyaknya atau serat maka kandungan air yang tinggi pada sayuran
ini menyebabkan penanganan, pengangkutan dan pemasarannya menjadi masalah
khusus terutama untuk daerah tropis.
|
Sayuran
bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama adanya
kandungan karotin, berbagai vitamin B, vitamin C, dan vitamin A. Selain itu
sayuran juga mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita seperti
mineral, vitamin, protein, lemak dan juga karbohidrat. Sayuran juga mengandung
serat yang dibutuhkan oleh tubuh kita yang dapat memperlancar pencernaan.
Setiap jenis sayuran memiliki kandungan protein yang berbeda, begitu
pula bagian yang dimakannya. Bagian-bagian tanaman yang dapat dimakan misalnya;
akar/umbi akar (wortel), batang/umbi batang (kentang), daun/tangkai daun
(bayam, kangkung, bawang daun), kucup bunga, buah muda/tua (kacang panjang,
buncis, terong, tomat, cabe, mentimun, jagung, labu siam), biji dan lain-lain.
Tanaman sayuran memiliki tingkatan takson yang berbeda-beda. Misalnya saja
tanaman famili Solanaceae akan sangat berbeda dengan tanaman yang merupakan
famili Leguminoceae. Tanaman famili Solanaceae mempunyai batang dan daun yang
berbulu halus sampai kasar.Bunganya berbentuk terompet dan buahnya berbentuk
bulan atau lonjong.Sedangkan pada famili Leguminoceae berbatang besar dan kuat. Bunga
berbentuk kupu-kupu dan buahnya panjang dengan biji yang besar dan banyak.
Sayuran
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Maka dari perlu diadakan pengenalan sayuran
untuk mengetahui sifat-sifat penting dari berbagai jenis sayuran. Untuk itu
perlu diadakan klasifikasi sayuran yang baik. Diantaranya mengklasifikasikan
tanaman berdasarkan taksonomi, syarat hidup yang diperlukan tanaman,
berdasarkan bagian tanaman yang dimakan dan klasifikasi bersadarkan cara
bertanamnya.
2. Tujuan
Praktikum
Praktikum acara pengenalan
sayuran dan buah bertujuan untuk mengenal dan mempelajari bermacam-macam
sayuran, cara bertanam, bagian yang dimakan serta zat-zat penting yang terdapat
pada sayuran.
3. Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum acara IV Pengenalan
Sayuran dan Buah dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 November 2013 pukul
08.00-11.00 WIB di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman,
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
B. Tinjauan Pustaka
Sayuran dipercaya
sebagai makanan bergizi dan vital bagi kesehatan manusia (terutama sayuran yang
masih segar dan bebas polusi). Serat sayuran umumnya lebih keras dan padat
daripada serat buah, sehingga sayuran agak lebih lama dicerna daripada buah.
Sebagian sayuran kaya dengan hidrat arang utuh, serat, vitamin dan mineral.
Semua jenis sayuran berwana hijau gelap, seperti bayam atau brokoli dan sayuran
yang berwarna merah, jingga atau kuning, seperti cabai, wortel atau labu merah,
kaya dengan betakaroten (zat pembentuk vitamin A di dalam tubuh). Beberapa
jenis vitamin dan mineral pada sayuran mudah rusak atau hilang pada saat
dimasak atau dicuci (Warsito 2000).
Wortel termasuk salah satu
komoditas hortikultura dari kelompok sayur-sayuran
yang potensial dan multiguna bagi pelayanan kesehatan masyarakat di dunia. Selain kaya kandungan
gizi, terutama vitamin A, juga wortel berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Umbi
wortel enak dan lezat untuk dijadikan lalap mentah maupun masak. Akhir-akhir
ini umbi wortel diolah lebih lanjut antara lain dibuat nyamikan dalam bentuk Chips wortel matang dan juga sari umbi
wortel (minuman) yang kaya akan vitamin A (Rukmana 2005).
Walaupun cabai besar banyak varietasnya,
toh ciri umum dari cabai itu bisa dikatakan seragam. Yang bisa dicatat dari ciri-ciri
ini adalah pada umumnya keluarga Capsicum
annum batangnya tegak dengan ketinggian antara 50 – 90 cm. Tangkai daunnya
horizontal atau miring, panjangnya sekitar 1,5 – 4,5 cm. Sedang daunnya
memiliki panjang antara 4 – 10 cm, lebar antara 1,5 – 4 cm. Posisi bunganya
menggantung, warna mahkotanya putih. Mahkota ini memiliki “Cuping” sebanyak 5 –
6 helai, panjangnya 1 – 1,5 cm lebar sekitar0,5 cm sedang tangkai bunganya
panjang 1 – 2 cm (Setiadi 2003).
Tanaman buncis (Phaseolus
vulgaris)merupakan tanaman daerah subtropik, namun dapat beradaptasi dengan
daerah tropik sampai ketinggian 1000 m dpl. Terbentuknya polong terjadi dalam
kondisi normal maupun keadaan siang hari tetapi tidak melebihi suhu 30o
C. Pada dataran rendah pembentukan polong terjadi pengisian buah lambat dan
menghasilkan kualitas buah yang kurangbaik.Polong muda buncis mengandung nilai
gizi yang cukup tinggi. Polong segar kaya akan kalsium, Fe, dan vitamin C
(Warsito 2000).
Mentimun (Cucumis sativus) merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar.
Buah mentimun banyak mengandung vitamin A, B, dan C. Buah mentimun sangat
digemari karena mengandung banyak air, segar, dan dingin. Mentimun dapat tumbuh
baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.Syarat penting tumbuhnya mentimun
ialah tanahnya subur, ph tanah 6-7, dan lahannya harus terbuka.Mentimun
dikembangbiakan dengan biji.Biji dapat langsung ditanam tanpa disemai
(Sunarjono 2009).
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan
tanaman yang masuk dalam famili Solanaceae.Tanaman tomat berupa perdu.Bentuk
buahnya bulat, berair, buahnya yang masih muda berwarna hijau dan yang masak
berwarna orange sampai merah.Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran rendah
maupun dataran tinggi.Tomat dikembangbiakkan dengan biji dan dapat ditanam
langsung tanpa persemaian (Sunarjono 2009).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pisau
b. Buku
gambar
c. Alat
tulis
2. Bahan
a. Sayuran
1) Kacang
panjang (Phaseolus vulgaris)
2) Pare
(Momordica charantina)
3) Wortel
(Daucus carrota)
4) Tomat
(Solanum lycopersicum)
5) Cabai
(Capsium annum)
6) Seledri
(Apium graveolens)
7) Sawi
hijau (Brassica campestris)
8) Terong
(Solanum Melongoena)
9) Mentimun
(Cucumis satius)
10)
Labu siam (Sechium edule)
b. Buah
1) Salak
(Salacca zalacca)
2) Jeruk
(Citrus sp)
3) Mangga
(Mangivera indica)
4) Apel
(Matus domesticca)
5) Nanas
(Annas comosus L)
D. Cara Kerja
1. Nama
(Indonesia, Daerah, Latin dan Inggris)
2. Bagian
yang dimakan
3. Zat-zat
terkandung
4. Daerah
tempat tumbuhnya (daratan tinggi arau daratan rendah)
5. Cara
beratanam (langusung dengan pembibiatan)
6. Tipe
buah
E. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
Tabel 4.1 Pengenalan Sayuran dan Buah
No
|
Gambar
|
Foto dan
Gambar
|
Keterangan :
|
1.
|
Cabai
|
Gambar
4.1 Wortel (Daucus carota)
|
- Nama Indonesia : Cabai
- Nama daerah : Lombok
- Nama inggris : Chili
- Nama latin : Capsium
amum
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah dan tinggi
- Zat-zat yang terkandung : lemak, vitamin A dan C
- Cara bertanam : pembibitan dan biji
- Bagian yang dimakan : sayur, bagian buah
|
2.
|
Mentimun
|
Gambar
4.2 Mentimun (Cucumis satius)
|
- Nama Indonesia : Mentimun, ketimun
- Nama daerah : Timun
- Nama inggris : Cucumber
- Nama latin : Cucumis
satius
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah dan tinggi
- Zat-zat yang terkandung : vitamin C dan mineral
- Cara bertanam : persemaian
- Bagian yang dimakan : buahnya
|
3.
|
Wortel
|
Gambar
4.3 Wortel (Daucus carota)
|
- Nama Indonesia : Wortel
- Nama daerah : Wortel
- Nama inggris : Carrot
- Nama latin : Daucus
carrota
- Daerah tempat tumbuh : dataran tinggi
- Zat-zat yang terkandung : vitamin A,
betakaroten
- Cara bertanam : pembibitan, biji
- Bagian yang dimakan : umbi akar/akar
|
4.
|
Kacang Panjang
|
Gambar
4.4 Kacang Panjang (Phaseolus vulgaris)
|
- Nama Indonesia : kacang panjang
- Nama daerah : kacang panjang
- Nama inggris : chichpea, long bean
- Nama latin : Phaseolus
vulgaris
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah
- Zat-zat yang terkandung: lemak,
protein,
Vitamin B kompleks, mineral
- Cara bertanam : pembibitan, biji
- Bagian yang dimakan : polong
|
5.
|
Labu Siam
|
Gambar
4.5 labu siam (Sechium edule)
|
- Nama Indonesia : Labu siam
- Nama daerah : jipan
- Nama inggris :
Chayote
- Nama latin : Sechium
edule
- Daerah tempat tumbuh : dataran tinggi dan dataran rendah
- Zat-zat yang terkandung : vitamin C,
mineral, karbohidrat,
folat
- Cara bertanam : pembibitan
- Bagian yang dimakan : buah
|
6.
|
Terong
|
Gambar
4.6 Terong (Solanum melongena)
|
- Nama Indonesia : terong
- Nama daerah : terong
- Nama inggris : eggplant
- Nama latin : Solanum
melongena
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah
- Zat-zat yang terkandung : karbohidrat, protein
- Cara bertanam : pembibitan
- Bagian yang dimakan : daging buah
|
7.
|
Tomat
|
Gambar
4.7 Tomat
(Solanum lycopersicum)
|
- Nama Indonesia : tomat
- Nama daerah : tomat
- Nama inggris :
tomatto
- Nama latin : Solanum
lycopersicum
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah dan dataran tinggi
- Zat-zat yang terkandung : vitamin A dan C, mineral, karbohidrat
- Cara bertanam : pembibitan
- Bagian yang dimakan : sayur, bagian buah
|
8.
|
Seledri
|
Gambar
4.8 Seledri (Apium
graveolens)
|
- Nama Indonesia : seledri
- Nama daerah : seledri
- Nama inggris : celery
- Nama latin : Apium
graveolens
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah dan dataran tinggi
- Zat-zat yang terkandung : kalori, protein, hidrat
arang
- Cara bertanam : pembibitan
- Bagian yang dimakan : daun dan batang
|
9
|
Pare
|
Gambar 4.9 Pare (Momordica charantina)
|
- Nama Indonesia: Pare,
Paria, Peria
- Nama daerah: pare, paria,
prieu
- Nama Inggris: Bitter
dround/ Balsam pear
- Nama latin: Momordica charantina
- Daerah tempat tumbuh:
Daratan rendah
- Zat-zat yang terkandung:
vicine, charantin, protein, lemak, karbohidrat, zat lesichin, thiamine,
serat, niacin, riboflavin, vitamin (A,B6,C,E,K)
- Cara bertanam: biji dengan
penyemaian,
- Bagian yang dimakan: buah
|
10
|
Sawi
hijau
|
Gambar 4.10 Sawi hijau (Brassica compestris)
|
- Nama Indonesia: sawi hijau
- Nama daerah: sawi hijau
- Nama inggris: Mustard
greens
- Nama Latin: Brassica compestris
- Daerah tempat tumbuh:
dataran tinggi dan dataran rendah
- Zat yang terkandung:
Fitonutrien, serat, antioksidan, indoles, flavonoid, karoten, zeaxathin,
lutein, sulforaphane, vitamin C
- Bagian yang dimakan: Daun
|
11.
|
Jeruk
|
Gambar
4.11 Jeruk (Citrus sp)
|
- Nama Indonesia : jeruk
- Nama daerah : jeruk
- Nama inggris :
orange
- Nama latin : Citrus
sp
- Daerah tempat tumbuh : dataran tinggi dan daratan rendah
- Zat-zat yang terkandung : vitamin C, potassium, serat,
folidacid
- Cara bertanam : pembibitan, cangkok
- Tipe buah : buah-buahan pohon
- Harga: Rp 9000,-/kg
|
12.
|
Salak
|
Gambar
4.12 Salak (Salacca zalacca)
|
- Nama Indonesia : salak
- Nama daerah : salak
- Nama inggris :
salakpalm/snakefruit
- Nama latin : Salacca zalacca
- Daerah tempat tumbuh : dataran tinggi
- Zat-zat yang terkandung : mineral, vitamin C,
serat,
tanin
- Cara bertanam : pembibitan, biji
- Bagian yang dimakan : buah/daging buah
- Tipe buah : Buah-buahan pohon
- Harga: Rp 10.000,-/kg
|
13.
|
Apel
|
Gambar
4.13 Apel (Matus domesticca)
|
- Nama Indonesia : apel
- Nama daerah : apel
- Nama inggris :
apple
- Nama latin : Matus
domesticca
- Daerah tempat tumbuh : dataran tinggi
- Zat-zat yang terkandung : mineral, vitamin, serat
kasar,
tanin, baron, asam tartar
- Cara bertanam : pembibitan, biji, merunduk, cangkok
- Bagian yang dimakan : buah
- Tipe buah : Buah-buahan pohon
- Harga: Rp35.000,- s/d Rp
40.000,- per kg
|
14.
|
Mangga
|
Gambar
4.14 Mangga (Mangivera indica)
|
- Nama Indonesia : mangga
- Nama daerah : pelem
- Nama inggris : mango
- Nama latin : Mangivera
indica
- Daerah tempat tumbuh : dataran rendah
- Zat-zat yang terkandung : vitamin C, antioksidan
- Cara bertanam : pembibitan, cangkok
- Tipe buah : buah pohon
- Harga: Rp 13.000,-/kg
|
15.
|
Nanas
|
Gambar
4.15 Nanas (Annas comosus L)
|
- Nama Indonesia : Nanas
- Nama daerah: nanas
- Nama Inggris: Pineapple
- Nama Latin: Annas comosus L
- Daerah tempat tumbuh:
dataran rendah
- Zat-zat yang terkandung:
Vitamin A, Vitamin C, Kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, tiamin
- Cara bertanam: pembibitan
- Tipe buah: buah-buahan
semak
- Harga: Rp3000,-/kg
|
Sumber :
Laporan Sementara
2. Pembahasan
Tanaman
sayuran berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Sayuran merupakan produk
hortikultura. Sayuran bukan merupakan makanan pokok namun sangat penting untuk
dikonsumsi. Karena sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam proses metabolisme.
Mengenal
sayuran diperlukan untuk mengenal sifat-sifat dari jenis sayuran. Untuk
mengenal sayuran perlu dilakukan klasifikasi yang baik. Klasifikasi dapat
dilakukan berdasarkan taksonomi, syarat-syarat hidup yang diperlukan tanaman,
bagian yang dimakan tanaman, dari cara bertanamnya atau kombinasi dari
keempatnya. Dengan mengenal taksonomi sayuran dapat dikelompokkan jenis-jenis
sayuran sesuai dengan famili, genus, dan lain-lain.Tempat hidup dan syarat
hidup yang diperlukan tanaman sayuran berbeda setiap jenisnya.
Tidak
semua bagian dari tanaman sayur-sayuran dapat dimakan atau dikonsumsi.
Bagian-bagian tanaman yang dapat dimakan misalnya; akar/umbi akar (wortel),
batang/umbi batang (kentang), daun/tangkai daun (bayam, kangkung, bawang daun),
kucup bunga, buah muda/tua (kacang panjang, buncis, terong, tomat, cabe,
mentimun, jagung, labu siam), biji dan lain-lain.
1. Cabai
merah (Capsicum annum)
Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa
Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genusCapsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.Sebagai
bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia
Tenggara sebagai penguat rasa makanan.Warna buah yang muda adalah hijau, putih kekuningan
dan ungu bergantung pada varietasnya.Buah yang telah tua (matang) umumnya
kuning sampai merah dengan aroma yang
berbeda sesuai dengan varietasnya. Proses penuaan buah berlangsung antara 50-60
hari sejak bunga mekar. Sedangkan
tanaman cabai mulai berbunga pada umur 60-75 hari setelah disemaikan.Rasa
buahpun pada saat masih muda tidak pedas tetapi setelah tua rasanya menjadi
pedas (Wiryanta 2002).
2. Mentimun
(Cucumis sativus)
Metimun
merupakan salah satu sayuran tropika terpenting didaerah tropika dan juga
merupakan landasan bagi bagi industri acar yang luas. Dianggap asalnya dari
India Utara, terdapat sejumlah besar varietas tropika yang teradaptasi
setempat, diantaranya terdapat tipe licin berwarna hijau pucat dengan ujung
yang membulat yang tersebar secara luas, ini terkenal dengan berbagai nama
termasuk Chineese Green di Asia Tenggara. Mentimun beradaptasi dengan baik
untuk kondisi dataran rendah tropika dan dengan pemeliharaan yang baik
diharapkan hasil yang tinggi (Sunarjono 2004).
3. Wortel (Daucus carota)
Wortel merupakan
tanaman sayuran termasuk ke dalam jenis tanaman semak, dan tumbuh baik pada
musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman wortel mempunyai struktur batang yang
pendek, serta akar yang berakar tunggang dapat berubah bentuk menjadi bulat dan
disebut dengan umbi. Umbi wortel ini tampak berwarna kuning kemerah-merahan,
yang berarti mengandung tinggi senyawa karoten dan flavonoid yang berfungsi
sebagai antioksidan (Dfli 2013).
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi musiman
berbentuk semak, kedua jenis sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun, musim
hujan maupun musim kemarau. Wortel memiliki batang pendek yang hamper tidak
tampak. Akarnya berupa akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi
bulat dan memanjang yang dinamakan umbi, bagian umbi inilah yang dimanfaatkan
untuk konsumsi (Beets 2002).
4. Kacang
panjang (Vigna unguiculata)
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian
yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah yang masih muda dan
serat-seratnya masih lunak, kacang panjang ini mudah didapati di kawasan panas
di Asia. Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Daunnya majemuk, tersusun
ulas tiga helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil
yang dapat mengikat nitrogen (N) bebas dari udara. Hal ini bermanfaat untuk
menyuburkan tanah (Rahayu et al 2005).
Tanaman ini dapat hidup baik
didataran rendah maupun dataran tinggi. Peranannya dapat dilakukan
sepanjang tahun, baik dimusim hujan maupun dimusim kemarau. Kacang panjang merupakan
tanaman perdu semusim.daun majemuk, tersusun atas tiga helai, batangnya liat
dan sedikit berbulu, akarnya mempunyai bintil yang dapat mengikat Nitrogen (N)
bebas dari udara. Hal ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah (Sunarjono H 2004).
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang
dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara
memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah
pokok tersebut.Ia mudah didapati di kawasan panas di Asia (Jimmy 2010).
5. Labu
siam (Sechium edule)
Sebutan labu siam berbeda dari satu daerah dengan daerah
lainnya. Labu siam dikenal juga dengan sebutan jipang (Jawa Tengah), manisah
(Jawa Timur), dan waluh siam (Jawa Barat). “Meskipun dikenalnya sebagai sayuran
yang diolah, labu siam itu sebenarnya ada manfaatnya juga, umbinya juga sebagai
bahan pangan sumber karbohidratTanaman labu siam termasuk tanaman merambat yang
dapat tumbuh pada tanah dataran tinggi maupun dataran rendah, tanpa banyak
memerlukan perawatan khusus. Selain sumber karbohidrat, kandungan kaliumnya
tinggi. Kalium yang ada bermanfaat memicu kerja otot dan simpul saraf. “Kalium
yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu
memperlancar keseimbangan cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar (Raharjo
2012).
6. Terong (Solanum melongena)
Terdapat banyak spesies Solanum yang
menghasilkan buah yang dapat dimakan beberapa spesies bahwa mempunyai daun yang
dapat pula dimakan, lainnya lagi diberitakan memiliki khasiat sebagai obat atau
dimanfaatkan untuk kandungan alkoloid saponi, flavonoid, tannin, didalamnya
(Williams et al 2003).
Tanaman
terong adalah tanaman menahun berumur pendek berbentuk perdu lazimnya ditanam
sebagai tanaman semusim karena jika menjadi tua mereka menjadi sangat besar dan
hasilnya menurun tajam Terdapat banyak kultivar dan kebanyakan teradaptasi baik
pada dataran rendah tropika walaupun tanaman ini juga ditanam sebagai
pertanaman musim panas di Eropa bagian selatan dan Rusia serta dibelahan
Selatan sampai “North Island”, Selandia Baru, kultivar dapat dikelompokkan
berdasarkan warna kulit dan bentuk buah, kelompok warna adalah hijau pucat
sampai hijau muda, merah sampai ungu dan hitam dengan gradasi warna. Kultivar berkulit gelap kelihatannya lebih tahan terhadap
serangga penggerek (Soeseno dan Slamet 2008).
7. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)
Tomat (Solanum lycopersicum
syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah
dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus
hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang (Jimmy
2010).
Tomat secara umum dapat
ditanam didataran rendah, medium, dan tinggi,tergantung varietasnya. Namun,
kebanyakkan varitas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam didataran
tinggi yang sejuk dan kering, sebab tomat tidak tahan panas terik dan
hujan.Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 23o C pada siang hari dan 17o C pada malam hari.Tanah
yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan
akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus, gambut, serung.
Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya adal netral 6 – 7 (Sudjijo 2006).
Seperti cabai besar, tomat
bukanlah pertanaman komersial terdapat didataran rendah tropika, keculai
sebagai suatu pertanian berskala di lahan baru.Pada ketinggian diatas 1000 m
atau pada garis lintang yang lebih tinggi, mereka dapat dengan muda ditanam
secara permanen. Tanaman ini jelas hanya sesuai untuk ditanam di tempat-tempat
yang tinggi di atas 1500 m di daerah tropik sekitar kathulistiwa
(Lopees et al 2004).
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayurandaun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu
masakan.Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian
tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan
oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap
adalah di Eropa: daun,
tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan (Jimmy 2010).
Seledri merupakan tanaman
daerah iklim sedang atau daerah dengan ketinggian diatas 1800 m dpl didaerah
tropika dan sekitar khatulistiwa, dimana tanaman ini diusahakan untuk tangkai
daunnya yang menebal tetapi juga dibudidayakan didataran rendah tropika sebagai
daun sop meskipun sifat khas tangkai daun yang tebal tidak berkembang, tetapi
aropmanya sangat istimewa (Rukmana 2005). Didataran rendah tropika, tanaman ini mudah terserang
penyakit daun yang lazim dikenal cerscospora apii dan septoria apii,
tetapi umumnya tanaman ini dapat
dipanmen sebelum terjadi kerontokan daun. Fungisida spektrum lebar dapat
mengendalikan penyakit ini (Rukmana dan Sugandi 2007).
Seledri pasti merupakan
tanaman daerah iklim sedang/daerah ketinggian di atas 1800 m di daerah tropika
sekitar kathulistiwa, dimana tanaman ini diusahakan untuk tangkai daunnya yang
menebal (membengkok). Tetapi ia juga dibudidayakan di dataran rendah tropika
sebagai daunan sop meskipun punya sifat khas tangkai daun yang tebal tidak
berkembang tetapi aromanya sangat istimewa (Setianingsih 2003).
9. Pare (Momordica charantina)
Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam
dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan
untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Nama Momordica yang melekat
pada nama binomialnya berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian
tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan. Peria adalah sejenis tumbuhan merambat
dengan buah yang panjang dan runcing
pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar,
tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh
merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang,
berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma.
10. Sawi Hijau (Brasicca compestris)
Sawi
merupakan tanaman hortikultura yang banyak digemari oleh banyak orang. Tanaman
sawi di Indonesia banyak sekali jenisnya contohnya adalah sawi putih (Brassica chinensis L.) merupakan tumbuhan yang tidak terlalu suka pada air,
bentuk batang putih lebar dan pada ujung daun berwarna hijau di bagian tepi,
daun bergelombang dan lebar. Sawi ini dapat dibudidayakan pada tempat kering.
Varietas sawi putih antara lain (rugosa
roxb dan prain). Sawi hijau atau sawi asin (Brassica rapa var.
parachinensis L.) adalah sawi
yang tidak banyak dikonsumsi oleh kebanyakan orang karena rasanya pahit (Hendrasarie Novirina 2007).
Ciri-ciri sawi hijau warna hijau tua, tangkai daun pipih,
sedikit berliku. Sawi hijau ukurannya lebih kecil dari sawi putih. Varietas
sawi hijau (Gardena , Tosakan, Green Pakcoy ).Sawi hijau merupkan jenis yang baik
pada tempat kering karena sifatnya yang tidak tahan terhadap air. Sawi ini
memilki ciri-ciri memilki batang kecil, tangkai berukuran sedang (Haryanto
2008).
11. Jeruk (Citrus sp)
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan
rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa
manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya. Asal jeruk adalah
dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah
busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke
barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal
dari Asia Tenggara.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh
manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah
sumber vitamin Cdan wewangian/parfum
penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
12. Salak (Salacca
zalacca)
Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata
dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar
di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang,
diameter 10-15 cm. Daun majemuk menyirip,
panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang,
tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk
lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan
oleh lapisan lilin.
Kebanyakan berumah dua (dioesis),
karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak
daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering
dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya,
terdiri atas 4-12 bulir silindris yang
masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak
di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai
panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah tipe buah batu
berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya
dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik
berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri
kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta)
tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3
cm panjangnya.
13. Apel (Matus domestica)
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon
apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya
adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian
genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar). Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembekuntuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat
untuk menjadi minuman sari buah apel.
14. Mangga (Mangivera indica)
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri
dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama
ilmiahnya adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat
tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan
berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai
tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadakan dalam bahasa Indonesia menjadi
mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan
diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga,
berasal dari India”. Berasal
dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya
semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa
daerah, seperti pelem atau poh.
15. Nanas (Ananas comosus)
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas
comosus (L.) Merr.) adalah
sejenis tumbuhan tropis
yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk
dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae).
Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun
dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut
sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus.
Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah
yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan
penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran
yang sama.
Buah nanas sebagaimana
yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati
(bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang dalam
perkembangannya tergabung -- bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk -- menjadi satu 'buah' besar. Nanas
yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian
'mahkota' buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.
F.
Kesimpulan
dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
dan pembahasan mengenai pengenalan sayuran dan buah dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Dengan
mengetahui taksonomi tanaman sayuran dan buah maka kita dapat mengelompokkan
sayuran berdasarkan family, genus,ordo, klas dan lain lain.
b. Syarat
hidup yang diperlukan tanaman sayuran buah untuk masa kemasakan berbeda-beda
setiap jenisnya, dimana dapat dibedakan tanaman dataran tinggi dengan suhu
rendahdan tanaman dataran rendah dengan suhu tinggi
c. Tidak
semua bagian dari tanaman sayuran dan buah dapat dimakan, dimana bagian tanaman
yang dapat dimakan banyak mengandung nutrien, diantaranya vitamin, protein,
mineral, karbohidrat dan air.
2. Saran
Dari praktikum pengenalan sayuran dan buah
dapat dimunculkan beberapa saran diantaranya:
a. Hendaknya
dalam mengenal dan mempelajari jenis-jenis sayuran langsung melihat tanaman
dilapang.
b. Hendaknya
dilakukan pengujian pada kandungan zat-zat penting yang terdapat dalam bahan
sayuran yang digunakan dalam praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Ashari.
2005. Hortikultura dan Aspek Budidaya. Jakarta:
UI Press.
Dfli
2013. Klasifikasi tanaman Wortel. Akardanumbi.blogspot.com. diakses pada
tanggal 29 Desember 2013
Hendrasarie,
Novirina 2007. Kajian Efektifitas
Tanaman Dalam Menjerap Kandungan Pb di Udara. Jurnal Rekayasa Perencanaan. Vol. 3(2).
Haryanto Eko
2008. Sawi Dan Selada. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Oschse,
J.J. 2003.Vegetables The Duth East Indies. New York: Macmillan Co. Ltd.
Raharjo
2012. Labu Siam Bermanfaat untuk kesehatan. www.solopos.com. Diakses pada tanggal 29 Desember
2013.
Rukmana,
2005.Produksi
Sayuran Di Daerah Tropis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Setiadi,
2003.Cara Menanam Cabait. http://dasistalovers.wordpress.com/.
Diakses pada Selasa, 2 Desember 2013.
Setyaningsih.2003.
Pendugaan Kebutuhan Benih Pada Alat
Permanen Kedelai dengan Pembagi Silinder.Jurnal Hortikultura.No. 19 (2) hal. 21.
Sunarjono,
2009.Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada Press..
Warsito.
2000. Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta: Soeroengan.
Wijayani,
Ari &Wahyu Widodo.2005. Usaha
Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat dengan Sistem Budidaya Hidroponik.
Jurnal Ilmu Pertanian. 12 (1): 77 – 83.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar